Rabu, 02 Desember 2020

RPL layanan Konseling Individual sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan pada contoh RPL PPG

                                                         KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KOTA MAKASAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

Jln. AP. Pettarani No IA Makasar

 

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

“KONSELING INDIVIDU”

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

1.      Nama Konseli                                  : PT

2.      Kelas/Semester                                : IX.1

3.      Hari/Tanggal                                    : Kamis, 10 Oktober 2019

4.      Pertemuan ke                                   : 1

5.      Waktu                                              : 08.30 s.d selesai

6.      Tempat                                             : Ruang BK

7.      Pendekatan dan Teknik                   : Pendekatan Behaviouristik

Konseling yang digunakan             

8.      Topik masalah                                  : Sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan

9.      Fungsi Layanan                               : Pengentasan

10.  Tujuan                                              : Siswa dapat rajin masuk sekolah

 

Tahap

Kegiatan

Awal

a.     Membangun hubungan konseling dengan melibatkan konseli

b.     Memperjelas dan mendefinisikan  masalah

c.     Membuat penjajakan alternative bantuan untuk mengatasi masalah

 

Inti

a.     Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah serta kepedulian konseli dan lingkungannnya dalam mengatasi masalah

b.        Menjaga agar hubungan  konseling terpelihara

 

Akhir

a.          Adanya perubahan sikap dan perilaku konseli. Hal ini diketahui setelah guru BK menanyakan kepada konseli dan pihak lain

b.          Konseli mampu berpikir secara positif dan menjadi lebih optimis dalam menjalani kehidupan sosialnya

c.          Guru BK mengakhiri kegiatan konseling

 

 

Makasar,   Oktober 2019

Guru Pamong                                                              Mahasiswa PPL

 

Hj. Nurhana, S.Pd, M.Pd                                            Sri Sudaryati, S.Pd

NIP.                                                                            NIP.

 

Mengetahui

Dosen Pembimbing

 

 

Dr. Abdul Saman, M.Si, Kons

                                          NIP.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEPUASAN KONSELI TERHADAP PROSES KONSELING INDIVIDUAL

Identitas                     

Nama Konseli             :

Nama Konselor           : Sri Sudaryati, S.Pd

Petunjuk !

1.    Bacalah secara teliti

2.    Berilah tanda centang pada kolom jawaban yang tersedia

 

No

Aspek yang di nilai

Sangat memuaskan

Memuaskan

Kurang Memuaskan

1.

Penerimaan Konselor terhadap kehadiran konseli

 

 

 

2.

Kemudahan konselor untuk di ajak bicara

 

 

 

3.

Kepercayaan anda terhadap konselor dalam layanan konseling individu ini

 

 

 

4.

Pelayanan pemecahah masalah tercapai melalui konseling individu

 

 

 

 

 

 

 

Laporan Konseling Individual

a.       Topik Permasalahan          : Sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan

b.      Spesifikasi Kegiatan         :

c.       Bidang Bimbingan            : Pribadi Pribadi

1.      Jenis Layanan              : Konseling Individu

2.      Fungsi Layanan           : Pengentasan

3.      Sasaran Layanan         :  

d.      Pelaksanaan Layanan

1.      Hari/tanggal                : Kamis, 10 Oktober 2019

2.      Waktu                         : Pukul 09.00 – Selesai

3.      Tempat                        : Ruang BK MTs Negeri I Makasar

4.      Deskripsi dan komentar mengenai pelaksanaan layanan:

Setelah melakukan pendekatan dan wawancara dengan konseli, dapat diperoleh identifikasi masalah, dari tahap tersebut diketahui beberapa hal tentang konseli beserta permasalahan yang dihadapinya, uraiannya adalah sebagai berikut:

IDENTIFIKASI MASALAH

            Konseli merupakan salah satu siswa yang sekarang bersekolah di MTs Negeri I Makasar. Konseli mengalami masalah dalam hubungan pribadi di lingkungan sekolah.

            Masalah tersebut sangat mengganggu aktivitasnya dikelas. Info dari wali kelas siswa sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

ANALISIS MASALAH : Masalah yang dihadapi konseli, jika tidak terselesaikan maka akan mengganggu proses belajarnya dia. Sebagai guru BK harus dapat membantu konseli lepas dari masalahnya.  

            Masalah yang dialami konseli tersebut termasuk masalah yang sering terjadi di kalangan siswa. Terutama bagi mereka yang sedang dalam masa peralihan dari anak-anak ke remaja. Namun tingkat kesulitan dari sebuah masalah tersebut tergantung dari individu itu sendiri. Permasalahan-permasalahan seperti ini bisa dipecahkan melalui kegiatan konseling .

DIAGNOSIS MASALAH

1.      Esensi masalah

Berdasarkan data yang telah konselor peroleh maka dapat dinyatakan bahwa permasalahan yang konseli alami adalah karena takut hafalan.

Sebab-Sebab Timbulnya Masalah

a)        Faktor Internal

Faktor internal yang menyebabkan konseli tidak ada motivasi dalam diri untuk belajar

 

b)        Faktor Eksternal

Faktor eksternal (keluarga) ini yang menyebabkan waktu untuk belajar kurang, sepulang sekolah FM harus membantu orang tuanya jualan. Jadi waktu untuk belajar kurang.

2.      Dinamika Psikis Konseli

a)        Dinamika psikis positif

Konseli sangat terbuka dalam mengutarakan permasalahannya, dan konseli pun sangat berusaha untuk bisa terbebas dari permasalahannya tersebut. Selama proses konseling pun konseli mengikuti dengan baik. Selain itu konseli menerima masukan-masukan yang diterima dari konselor. 

b)        Dinamika psikis negatif

Konseli masih sering merasa bingung akan keadaanya sekarang, sehingga konseli merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan

PROGNOSIS

       Berdasarkan analisis dan diagnosis diatas, maka permasalahan tersebut masih bisa dientaskan melalui kegiatan konseling ini. Akan tetapi bila permasalahan tersebut tidak segera dibantu dan diselesaikan maka akan memberikan dampak yang merugikan diri konseli, seperti:

a.       Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.

b.      Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)

c.       Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan

d.      Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah

e.       Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)

f.       Canggung dalam menghadapi orang, terutama teman-teman dikelasnya

g.      Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan

h.      Sering memiliki harapan yang tidak realistis

i.        Terlalu perfeksionis

j.        Terlalu sensitif (perasa)

Guna mengatasi masalah-masalah tersebut, maka berdasarkan analisis dan diagnosis dapat ditentukan alternative-alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada konseli, yaitu:

1.      Menyambut konseli dengan terbuka dan penuh keakraban

2.      Mengerti dan berusaha memahami apa yang dirasakan konseli

3.      Membantu konseli dalam pengambilan keputusan atas perilaku-perilaku yang akan dilakukan

4.      Memberikan gambaran-gambaran baik gambaran positif maupun negatif mengenai perilaku yang diambil

5.      Memberi pemahaman untuk menjadi diri sendiri dalam kehidupannya, sehingga konseli lebih optimis dan semangat dalam menjalani aktivitasnya

6.      Membantu konseli untuk selalu berusaha berfikir secara positif dalam menjalani aktivitasnya sebagai siswa

7.      Memberi pemahaman tentang konsekuensi jika tidak mengikuti pelajaran, maka akan semakin banyak dia ketinggalan pelajaran.

TREATMENT

Treatment yang digunakan dalam membantu menyelesaikan masalah konseli adalah Pendekatan CCT (Clien Centered Therapy). Pendekatan ini berpusat pada klien karena dalam proses konseling, konselor memberikan kesempatan luas kepada klien untuk membuat keputusan. CCT mendasarkan pandangannya pada sifat dan hakekat manusia. Klien diberi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan lewat konseling, memberikan kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan dirinya dan menentukan cara menyelesaikan masalahnya. Dasar dari pendekatan CCT adalah bahwa ada kekuatan-kekuatan atau kemampuan-kemampuan tertentu dalam diri individu untuk tumbuh dan berkembang, menyesuaikan diri dan memiliki dorongan yang kuat ke arah kedewasaan dan kemampuan-kemampuan tersebut harus dihargai.

1.      Konsep Dasar

CCT didasari oleh suatu teori kepribadian yang disebut self theory yang menjelaskan bahwa kepribadian manusia ada 3, yaitu:

a. organisme, merupakan keseluruhan dan kesatuan individu

b. lapangan fenomenal, merupakan keseluruhan pengalaman individu yang sifatnya sadar dan tidak sadar

c. self, merupakan bagian yang berdiferensiasi dari lapangan fenomenal yang terdiri atas pola-pola pengamatan yang sadar serta nilai-nilai dari aku sebagai subyek dan obyek

2.      Tujuan

Sesuai dengan konsep dasar CCT, maka tujuan konseling adalah:

a.         Memberi kesempatan dan kebebasan kepada konseli untuk mengekspresikan perasaan-perasaannya, berkembang dan terealisasi potensinya.

b.        Membantu konseli untuk makin sanggup berdiri sendiri dalam mengadakan integrasi dengan lingkuannnya dan bukan pada penyembuhan tingkah laku itu sendiri

c.         Membantu individu dalam mengadakan perubahan.

3.      Teknik yang dipakai yaitu teknik wawancara, dimana di dalam wawancara terdapat teknik:

a. acceptance (peneriman)

b. respect (rasa hormat)

c. understanding (mengerti, memahami)

d. reassurance (menentramkan hati, meyakinkan)

e. encouragement (dorongan)

f. limited questioning (pertanyaan terbatas)

g. reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan)

4.      Proses Konseling

Kegiatan konseling diawali oleh konselor dengan memberikan penjelasan tentang maksud dari konseling, serta menjelaskan asas-asas yang ada dalam konseling sehingga konseli lebih percaya kepada praktikan dan konseli mau secara terbuka menceritakan masalahnya.

Konseli pun menceritakan semua permasalahan yang sedang dialaminya. Mulai dari latar belakang permasalahan, faktor permasalahan sampai bagaimana keadaan emosi konseli saat masalah tersebut muncul. Pada saat konseli menceritakan masalahnya, konselor pun memposisikan diri dengan baik menggunakan teknik-teknik komunikasi konseling yang ada. Sehingga konseli lebih terbuka mengenai masalahnya tersebut. Dalam hal ini konselor menggunakan kemampuan attending dan empatinya.

Guna mengatasi masalah krisis kepercayaan diri yang dialami konseli, konselor memberi penjelasan-penjelasan mengenai kepercayaan diri. Selain itu konselor mendorong konseli untuk lebih positif dalam berpikir dan lebih optimis dalam menjalani kehidupannya terutama kehidupan sosial disekolah. Konselor pun memberikan gambaran-gambaran positif dan negatif jika siswa tidak ikut pelajaran lebih dari 3 X, konseli nantinya diharapkan mampu memutuskan perilaku apa yang akan diambil. Dimana konseli nantinya bertanggungjawab atas keputusannya tersebut.

5.      Evaluasi Treatment

Setelah pemberian treatment selesai, maka konselor melanjutkan kegiatan ke kegiatan evaluasi. Evaluasi tersebut diantaranya:

1.      Konseli sudah bisa menentukan perilaku yang nantinya akan dilakukan tanpa adanya paksaan dari konselor

2.      Konseli mampu menjelaskan alasan atas dasar apa konseli dalam menentukan perilaku yang akan dilakukannya.

3.      Konseli mampu berfikir secara positif dan menjadi lebih optimis dalam menjalani kehidupan pribadi dan sosial disekolah.

4.      Konseli dapat mengikuti seluruh pelajaran dengan baik.

Makasar,   Oktober 2019

Guru Pamong                                                              Mahasiswa

 

Hj. Nurhana, S.Pd, M.Pd                                            Sri Sudaryati, S.Pd

NIP. 19780705 200604 2 018                                    NIP. 19840401 200909 2 003

 

Mengetahui

Dosen Pembimbing

 

Dr. Abdul Saman, M.Si, Kons

NIP. 19720817 200212 1 001

 

Penilaian Oleh Guru BK

 

NO

KEGIATAN KONSELI

YA

TIDAK

1

Konseli aktif mengikuti proses konseling



2

Konseli mengungkap permasalahan dengan terbuka



3

Konseli menemukan penyebab masalah



4

Konseli mampu menemukan alternatif pemecahan masalah



5

Konseli mampu merencanakan langkah pelaksanaan hasil konseling



6

Konseli mau diajak konseling lanjutan



 

Guru BK

 

Sri Sudaryati, S.Pd

NIP. 19840401 200909 2 003