Narasumber 1 dan 2
Andi Ahmad S.Pd
Kepala sekolah SMKN 1 Selayar, beliau mulai menjabat sebagai kepala sekolah di SMKN 1 Selayar mulai tanggal 31 Januari 2023 dengan jumlah siswa 823 orang. Lokasi SMK Negeri selayar, berada di jalan Pahlawan No. 31 Bonea benteng Utara selayar, SMK Negeri 1 Selayar memiliki 5 Jurusan yaitu Akuntansi, Perkantoran, Multi Media, TKJ, dan UPW
Hj. Sri Samriana, S.Ag M.Si
Tujuan Pembelajaran
CGP
dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan
berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma,
prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan
di sekolah/lingkungan lain.
Tujuan
pembelajaran khusus
CCP
mampu melakukan suatu analisa pada penerapan proses pengambilan keputusan
berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari tentang berbagai paradigma,
prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan
di sekolah sekitar lingkungan CGP
Pendahuluan
Memasuki
modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai
pemimpin, pada program guru penggerak angkatan 10, tugas kali ini calon guru penggerak
diarahkan untuk membuat tugas mewawancarai 2 atau 3 kepala Sekolah yang ada di
sekitarnya. Pada kesempatan kali ini dengan mewawancarai kepala
sekolah/pemimpin guna memahami dan menganalisa tentang praktik pengambilan
keputusan selama ini di sekolah asal dan juga sekolah yang ada di
lingkungannya. Hal ini diharapkan agar bisa menjadi pembelajaran bagi calon
guru Penggerak. Adapun hasil wawancara ini nantinya akan dianalisis berdasarkan
konsep-konsep yang telah dipelajari dalam Modul ini. Hasil analisis tersebut
nantinya akan menjadi refleksi atas praktik pengambilan keputusan ketika berada
di posisi dilema etika baik itu di sekolah asal ataupun di sekolah di
lingkungan terdekat dengan CGP. Tujuan pembelajaran khusus CCP mampu melakukan
suatu analisa pada penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan
pengetahuan yang telah dipelajari tentang berbagai paradigma, prinsip,
pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di
sekolah sekitar lingkungan CGP
Daftar Panduan Wawancara Kepala Sekolah
- · Selama ini,
bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika
atau bujukan moral?
- ·
Selama ini,
bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama
untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai kebajikan?
- ·
Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang
biasa Anda lakukan selama ini?
- ·
Hal-hal apa saja
yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
- ·
Hal-hal apa saja
yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
- ·
Apakah Anda
memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus
dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki
sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang
Anda jalankan?
- ·
Adakah seseorang
atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam
pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
- ·
Dari semua hal
yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman
Anda mengambil keputusan dilema etika?
Wawancara Narasumber 1
Kasus
yang disampaikan oleh pak Andi Ahmad selaku kepala SMK Negeri 1 Selayar sebagai
contoh penanganan dan pengambilan keputusan saat diwawancarai berkaitan dengan
adanya siswa yang sengaja membolos dengan alasan membeli makan diluar area
sekolah dengan alasan karena makanan yang di jual di kanting sekolah kurang
enak. Kondisi tersebut diperparah oleh keadaan pagar sekolah yang rusak
sehingga memudahkan akses untuk keluar masuk bagi siswa tanpa izin dari guru
piket. Wawancara dilakukan di ruang terbuka berhubung ruangan kepala sekolah sedang
dalam perbaikan pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2024 beliau menyambut baik
diskusi bersama CGP tentang praktik pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai
kebajikan sebagai pemimpin. Cara pak Andi panggilan akrab beliau dalam
mengidentifikasi kasus-kasus yang terjadi di sekolah sepanjang kepemimpinan
beliau, biasanya Pak Andi akan melakukan hal-hal seperti berikut: Mencari tahu
data dan informasi dari berbagai pihak Memastikan siapa saja yang terkait
Menentukan bobot kasusnya maksudnya bila Kasus untuk menentukan kebijakan
keputusan Melakukan uji regulasi
Apabila
terjadi kasus yang mengandung dua kepentingan yang sama-sama benar, seperti
kasus anak membolos pada saat pembelajaran di sekolah sedang berlangsung tadi
dengan alasan membeli makan diluar sekolah karena makanan yang di jual di
kantin sekolah tidak sesuai dengan selera mereka. Cara yang diambil oleh Pak
Andi dalam kepemimpinannya adalah beliau akan mengambil keputusan bijak
sehingga anak tetap mendapatkan penanganan khusus. Adapun langkah-langkah Pak
Andi lakukan dalam mengambil sebuah keputusan adalah dengan menganalisa kebermanfaatan
dan kebaikan kedua belah pihak dalam kasus ini orang tua siswa dan sekolah mana
keputusan itu bisa dipertanggungjawabkan. Hal-hal yang dianggap efektif oleh Pak
Andi dalam mengambil sebuah keputusan adalah dengan menerapkan segitiga
restitusi dalam mengidentifikasi masalah anak tersebut melibatkan kesiswaan serta
guru BK bahkan orang tua dalam konferensi kasus Menurut Pak Andi tentang dalam
menghadapi kasus adalah dilema etika pada kasus tersebut jika di lihat dari
sudut kebenaran. Bahwa siswa tersebut tidak menyukai makanan yang ada di kantin
sementara di satu sisi pagar sekolah memberikan akses yang mudah bagi merekan
untuk keluar masuk area sekolah. Sementara untuk pagar sekolah adalah bagian
dari sarana prasarana yang menjadi tanggung jawab sekolah.
Kasus
dilema etika yang dialami oleh pak andi adalah prinsip berbasis rasa peraturan
dengan paradigma jangka pendek melawan jangka panjang. Kenapa demikian karena
menurut pak Andi ketika siswa keluar area sekolah dan tidak hadir dalam proses
PBM dianggap melanggar tata tertib yang di tetapkan disekolah dan telah
disepakati bersam dengan orang tua siswa. Dalam penyelesaian kasus dilema etika
tersebut dan sebelum pengambilan keputusan Pak Andi membutuhkan waktu.
Maksudnya dalam beberapa waktu Pak Andi akan melihat perkembangan situasi dan kondisi
menguji berbagai solusi hasil saran dari berbagai pihak yang dilibatkan, sampai
pengambilan keputusan walaupun sebenarnya tidak ada waktu yang tepat ataupun
baku untuk penyelesaian masalah dengan cepat dan tentunya lebih efektif dan
tidak mengesampingkan prosedur. Pelibatan berbagai pihak seperti guru senior,
kesiswaan Dan juga guru BK, wali kelas dan juga komite sekolah merupakan bagian
cara untuk mempermudah dan membantu beliau dalam mengambil sebuah keputusan pada
kasus dilema etika. Selain itu penerapan segitiga restitusi juga dapat membantu
dalam penyelesaian masalah
Reflekasi Wawancara
Narasumber 1
Pelajaran yang dapat saya ambil dari berbagi pengalaman mengambil keputusan oleh oleh pak Andi adalah sebagai seorang pemimpin harus memahami konteks masalah, memiliki data kasus dari berbagai sumber memiliki rasa peduli dan tanggung jawab, berpikir solutif dan adil dalam memahami regulasi. Selain itu juga seorang pemimpin harus memiliki keterampilan dalam berkoordinasi, komunikasi, dan berbagi strategi penyelesaian masalah
Wawancara Narasumber 2
Kasus
yang disampaikan oleh Ibu Sri Samriana selaku kepala SLB Negeri Selayar sebagai
contoh penanganan dan pengambilan keputusan untuk masalah dilema etika yang
terjadi disekolah. Saat diwawancarai berkaitan dengan adanya siswa yang siswa
yang ingin masuk sekolah di SLB yang sudah memasuki usia 11 tahun namun di
khawatirkan menganggu siswa yang terlebih dahulu sekolah di SLB apabila anak
tersebut mulai dari kelas 1. Kondisi tersebut awalnya tidak diterima oleh pihak
orang tua siswa karena mengingat anaknya sudah melewati usia anak sekolah.
Wawancara dilakukan di ruang kepala sekolah pada hari Selasa tanggal 7 Agustus
2024 beliau menyambut baik diskusi bersama CGP terlebih karena beliau juga
lulusan Program Guru Penggerak Angkatan 6 tentang praktik pengambilan keputusan
berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Cara Ibu Sri panggilan akrab
beliau dalam mengidentifikasi kasus-kasus yang terjadi di sekolah sepanjang
kepemimpinan beliau, biasanya Ibu Sri akan melakukan hal-hal seperti berikut:
Mencari tahu data dan informasi dari berbagai pihak Memastikan siapa saja yang
terkait Menentukan bobot kasusnya maksudnya bila Kasus untuk menentukan
kebijakan keputusan Melakukan uji regulasi
Apabila
terjadi kasus yang mengandung dua kepentingan yang sama-sama benar, seperti siswa
yang sudah memasuki usia sekolah namun terlambat untuk didaftarkan di sekolah
dengan mengambil alternatif siswa tersebut untuk sementara sekolah di pkbm
dengan memberikan modul pembelajaran setelah masuk usia SMP barulah di terima
di kelas 7. Cara yang diambil oleh Ibu Sri dalam kepemimpinannya adalah beliau
akan mengambil keputusan bijak sehingga anak tetap mendapatkan penanganan sesuai
dengan kasus yang dialami. Adapun langkah-langkah Ibu Sri lakukan dalam
mengambil sebuah keputusan adalah dengan menganalisa kebermanfaatan dan
kebaikan kedua belah pihak dalam kasus ini, orang tua siswa dan sekolah dimana
keputusan itu bisa dipertanggungjawabkan. Hal-hal yang dianggap efektif oleh Ibu
Sri dalam mengambil sebuah keputusan adalah dengan menerapkan kolaborasi dengan
seluru guru yang ada di Sekolah SLB. Mulai dari pengumpulan data siswa usia
sekolah namun putus sekolah serta alternatif yang bisa di berikan sebelum siswa
tersebut di terima di sekolah SLB. Hal ini juga di lihat dari kemungkinan yang
terjadi apa bila anak tersebut langsung di terima
Kasus dilema etika yang dialami oleh Ibu Sri adalah prinsip berbasis rasa Peduli dengan paradigma rasa kasihan melawan rasa keadilan lawan rasa kasihan. Kenapa demikian karena menurut Ibu Sri ketika kita menerima siswa tersebut maka otomatis beban pekerjaan guru pendampinya akan bertambah sebab beliau harus mengajari siswa tersebut dari awal sementara usianya sudah 11 tahu di takutkan akan menganggu siswa yang usianya lebih mudah sementara disatusisi ada program pemerintah mendata anak yang tidak sekolah padahal usianya sudah memasuki usia sekolah. Dalam penyelesaian kasus dilema etika tersebut dan sebelum pengambilan keputusan Ibu Sri membutuhkan waktu. Maksudnya dalam beberapa waktu Ibu Sri akan melihat perkembangan situasi dan kondisi menguji berbagai solusi hasil saran dari berbagai pihak yang dilibatkan, sampai pengambil
an keputusan walaupun sebenarnya tidak ada waktu yang tepat ataupun baku untuk penyelesaian masalah dengan cepat dan tentunya lebih efektif dan tidak mengesampingkan prosedur. Pelibatan berbagai pihak seperti guru senior, kesiswaan Dan juga wali kelas dan juga komite sekolah merupakan bagian cara untuk mempermudah dan membantu beliau dalam mengambil sebuah keputusan pada kasus dilema etika.
Reflekasi Wawancara Narasumber 2
Pelajaran
yang dapat saya ambil dari berbagi pengalaman mengambil keputusan oleh oleh Ibu
Sri adalah sebagai seorang pemimpin harus memahami konteks masalah, memiliki
data kasus dari berbagai sumber memiliki rasa peduli dan tanggung jawab,
berpikir solutif dan adil dalam memahami regulasi. Selain itu juga seorang
pemimpin harus memiliki keterampilan dalam berkoordinasi, komunikasi, dan
berbagi strategi penyelesaian masalah
Daftar Tugas/Checklist
Refleksi Wawancara:
No. |
Tugas |
Ada (A)/ Tidak Ada (TA) |
1. |
Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut,
pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila
dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3
prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? |
Ada |
2. |
Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang
Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang
menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? |
Ada |
3. |
Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani
pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka
bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka? |
Ada |
4. |
Isi:
Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan pada lingkungan
Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan
Anda akan menerapkannya? |
Ada |
5. |
Teknis:
Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan
gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat
hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda? |
Ada |
6. |
Teknis:
Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal
waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan
kepadatan/intisari materi yang Anda
ingin sampaikan? |
Ada
|
Hasil Analisa Wawancara
Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan, para kepala sekolah tersebut melakukan pengambilan keputusan dengan : Yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi masalah Berdiskusi dengan seluruh komponen sekolah. Membuat keputusan yang berpihak pada siswa dengan bijaksana, bertanggung jawab, Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut Menurut saya apa yang dilakukan oleh Kepala sekolah yang telah saya wawancarai sebetulnya sudah melaksanakan prinsip prinsip pengambilan keputusan yang bertanggung jawab seperti yang adal pada modul 3.1 antara lain memperhatikan empat paradigm dilema etika, tiga prinsip basis penyelesaian masalah dilema etika.
Dalam langkah pengambilan keputusan sudah memuat langkah langkah pengambilan keputusan namun belum dilakukan secara runut dan lengkap akan tetapi tidak mengurangi proses uji hasil pengambilan keputusan Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa persamaan : Melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta Melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah Perbedaan dari kedua kepala sekolah dalam mengambil keputusan : Kepala sekolah pertama dalam pengambilan keputusan lebih cederung ke prinsip basis peraturan mengingat peraturan sekolah di buat bersama dan di sepakati bersama jadi resiko kurang tepat dalam pengambilan keputusan lebih di minialisir Kepala sekolah kedua sudah melakukan hampir semua 9 langkah dalam pengambilan keputusan, membuat keputusan yang berpihak kepada siswa dan bertanggungjawab Menurut saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan sesuai langkah-langkah pengambilan keputusan dalam teori di modul 3.1 adalah kepala sekolah pertama karena merupakan lulusan guru penggerak angkatan 4 sehingga telah mampu memahami dilemma etika dan penyelesaiannya.
Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?
Rencana kedepannya para pimpinan tersebut jika menghadapi permasalahan dilemma etika ataupun bujukan moral akan melakaukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut.
Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?
Saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap permasalah dilema etika baik ketika berhdapan dengan masalah murid maupun ketika ada kolega guru yang menemui masalah dilemma etika saya akan menawarkan mereka untuk mengambil keputusan sesuai 9 langkah pengambilan dan keputusan yang telah saya pelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar